Kamis, 02 Agustus 2012

Hantu Sisir (A short story)


Suatu hari ada dua orang sahabat, Lola dan Cindy yang sedang asiknya untuk makan disebuah kantin disekolah SD. Hari itu hari senin dan harusnya hari yang bikin mereka semangat meski datang kesekolah tadi pagi telat dan terpaksa kena hukuman setelah upacara selesai.

Saat jam istirahat itu, seperti biasa mereka habiskan dengan menyantap makanan dari rumah. Buatan mami tersayang tentunya. Kadang, biar tidak jenuh, mereka saling menukar makanan itu. Kecuali untuk sebuah puding. Mhmnnn gak bakal. Meski hanya untuk mencobanya. Hanya Lola atau sebaliknya Cindy ketika mereka main ke rumah masing-masing saja, mereka baru merasakan bagaimana lezatnya puding masing-masing buatan Lola atau Cindy.

Rutinitas yang rutin yang mereka lakukan setelah makan adalah kekamar mandi, meski hanya untuk cuci tangan dan hanya sekedar mengaca dan bukan untuk buang air kecil atau yang lain. Siang itu, hampir semua siswi kekamar mandi dan mereka harus mengantri lama. Bukan secara kebetulan lagi, siang itu Cindy dan Lola kekamar mandi dengan tujuan yang jelas. Alias untuk keperluan BAB (Buang Air Besar). “Adugh, kenapa perut ku ini. Mama tadi ngasih bumbu baru mungkin sampe perut ku mules. Adugh. Gak tahan. Cin, aku ke toilet dulu” seru Lola kesahabatnya Cindy. “Lho Lol tunggu in. Perut ku juga mules nigh. Mama ku tadi ngasih saus merek baru tadi. Adugh. Egh kamar mandi penuh nih Cin! Gimana donk?!” kata Cindy pada Lola.

“Sebaiknya kita cari alternatif jalan lain. Sepertinya kita harus terpaksa ke kamar mandi pojok belakang” kata Lola. “Gila kamu itu kamar mandi itu khan udagh lama nggak kepakai” kata Cindy. Cindy melanjutkan”Yang penting khan kita bisa BAB. Ada airnya juga,khan. Nagh lhoh. Buruan.”
Mereka akhirnya segera lari menuju kamar mandi yang terletak lumayan jauh dari kamar mandi dekat kantin. Kamar mandi pojok belakang yang bersebelahan dengan gudang yang menyimpan kursi, bangku sekolah yang sudah lama tidak terpakai. Kotor an angker. Tapi mereka sepertinya tidak menyadari.

Untung pintu kamar mandi itu kebuka. Sehingga mereka bisa langsung masuk saja dan segera BAB. “Ugh, akhirnya bisa juga. Lega rasanya. Gimana keadaan kamu Cin?” kata lola sambil BAB. “mhmnn…. Betul kamu Cin.. Manteb. Untung tadi nggak jadi kebelet di jalan,y?! Kamu mank ok Lol. Manteb” kata Cindy. “Iya. Kamu siegh. Coba kamu tadi tetep ngantri atau aku ndengerin omelanmu yang tanpa alasan itu. Wuiiigh. Mana tahan. Bisa-bisa boker dijalan,neng” balas Lola. wkwkkwkwkwk sambil ketawa-ketiwi bebas mereka seperti tidak ada penhuni lain selain mereka.

Setelah duo centil itu puas melakukan BAB dan mereka cuci tangan. Tiba-tiba. “Egh Lol, ngomong-ngomong, omongan ku yang kata kamu tanpa alasan itu, kamu salah neng! Dulu itu ada cerita di toilet itu ada seorang cewek. Eks siswi sini juga. Cantik. Cantik banget degh pokoknya. Karena cantiknya itu dia selalu bawa sisir, dll. Biasalah cewek. Terus tiba-tiba si siswi cantik ini kepleset dikamar mandi ini. Meninggal dengan posisi sedang membawa sisir. Makanya dinamakan Hantu Sisir” kata Cindy. “Heh, ngaco. Mana mungkin ada! kata Lola menegaskan. Kemudian Lola melanjutkan: “Aghhh kamyu bo’ong!.” (Sambil bencanda, meski tampang Cindy sudah mencoba serius).

(Adegan: Siswi eks pas lagi ngaca di toilet ini. Setelah BAB. Eks siswi cantik ini tiba-tiba jatuh kepleset dikamar mandi pada saat mengaca dan sisir. Langsung Meninggal dengan tangan tetap membawa sisir. Karena masih mudah dan pingin sisiran terus, akhirnya arwahnya gentayangan terus disekitar kamar mandi itu. Kata Eks siswi alias hantu sisir: “Lho kok. Lho kok (bacanya L H O K O K). Aku bisa tiba-tiba mati jatuh kepleset dikamar mandi!.” Lanjut si malaikat pencabut nyawa: “ Iya soalnya si Cindy yang bercerita. Jadi ini cerita versus Cindy. Coba orang lain. Pasti beda,khan!” “Iya degh gapapa. Asal aku bisa tenar jadi tokoh utama dan tenar dicerita ini.kekekekeke” kata hantu sisir)

Kemudian dengarlah suara berisik seperti suara gemerinding. Padahal itu adalah ulah Dude. Salah satu teman sekaligus musuh Cindy dan Lola tentunya di sekolah. Berantem mulu. Dude secara tidak sengaja mencari mereka dan kakinya menatap serakan bangku usang yang ada didepan kamar mandi. Sehingga bangku-bangku itu jatuh semua. “Adugh Lol suara apa itu. jangan-jangan beneran degh ada hantu sisir!” kata Cindy. “Eh. Mungkin. Agh udagh degh. Ngaco. Paling juga apa gitu. Tapi aku kok merinding y..!” kata Lola.

Pintu terbuka dan “aaaaaaaaaaaaaaaaaagh. Ampun-ampun!” kata Dude berteriak. “Ini aku dude dudul!” lanjut Dude sambil memasang muka kesal sekaligus marah. “Wadugh kamu. Dasar. Mau cari perkara, y?! Sengaja nakutin kita?! Ngapain juga kekamar mandi cewek. Sukurin!” kata Cindy. “Aku cuma nyali kalian tahu! Ini sudah jam masuk kelas dan Ibu Wendi yang nyuluh aku. Jadi jangan pada GL! Lagian sebagai ketua kelas yang telpelcaya, gak salah donk. Klo aku nyali kalian. Tukang onal!” kata Dude sambil mengejek Cindy dan Lola.

Dengan muka rada kesal sekaligus senang setelah menggosok-nggosok muka Dude dengan ujung sapu lantai, akhirnya Lola dan Cindy pergi meninggalkan kamar mandi itu dan membiarkan Dude entah sedang melakukan apa. “Egh, Cin kamu nggak kasihan ma Dude. Dia khan belum tahu kalau di kamar mandi itu ada hantu sisir yang sedang gentayangan” kata Lola. “Iya Lol, kita harus memberantas hantu sisir yang sudah mengusik sekolah ini terutama pikiran ku dan bukan karena alasan menyelamatkan Dude nakal itu!” lanjut Cindy.

Akhirnya Lola dan Cindy memberanikan diri untuk melihat sosok hantu sisir sebenarnya dan “berniat mengusirnya”. Sementara itu didalam kamar mandi itu, setelah dia buang air kecil ternyata keran yang ada dikamar mandi itu tiba-tiba macet. Sehingga didorong-dorong dia dengan sepatu dan kerannya jadi amburadul. Nyemprot sana. nyemprot sini. Basah dan membasahi seluruh badan Dude. “Adugh. Ampun-ampun!. Kapan kamu belhenti. Tolong-tolong. Basah semua. Iya. Jangan ganggu aku. Klo kamu bisa belhenti, aku akan membersihkan kamar mandi ini! seru Dude didalam kamar mandi.

Secara tak sengaja Cindy dan Lola mendengarkan keributan itu dan mereka mengira itu adalah ulah hantu sisir. “Wadugh, Cin. Dude dalam keadaaan bahaya. Kayaknya memang benar cerita kamu. Kita harus segera menyelamatkan Dude. Bagaimana Cin, kita menyelamatkan dia?!” kata Lola. “Mhgmmmmnn” Cindy sambil berpikir serius. “Lariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii……!”lanjutnya. Sambil menarik baju Cindy, Lola berkata: “Serius dunk, Cin. katanya mau mengusir hantu sisir. Ayo kita usir dia. Tapi kamu yang didepan,y?!” kata Lola, sambil mencoba mencari pembenaran.

Lagi, tapi kali ini agak berbeda. Akhirnya Cindy dan Lola masuk kedalam kamar mandi dan memukul Dude dengan tampang kusutnya sambil marah-marah. “uegh,,,egh,,aghh..dugh…,euhjgkadhdnha.. agh” situasi dikamar mandi itu. “Apa-apa an sih kamu Cin! Lola juga! kurang kerjaan, y kalian. “Egh, tidak ada y… hantu sisirnya. Eh ini Dude,y….?!” kata Cindy sambil mencubit-cubit pipi Dude yang kusut itu. “Iya kamu harus bersyukur kita itu. Mau menyelamatkan kamu dari hantu sisir dan sekaligus mengusirnya dari sekolah ini, terutama dari benak Cindy” kata Lola. “Heh. Hantu sisil?! Gak salah dengal tugh?! Hahahahhah Dapet celita dali mana itu?! Boong banget!! wkwkwkkwwwk” kata Dude sambil ketawa-ketiwi dan lupa akan rasa sakitnya setelah dia dikeroyok Cindy dan Lola. “Hai ada apa ini ribut-ribut. kalian mencari aku?!” dengan muka sok tidak bersalah hantu sisir akhirnya memunculkan diri. “Laaaaaaaaaaaaaaaaaariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii” teriakan versus CIndy dan Lola.
Sementara itu, "Laaaaaaaaaaaaaaaaaaliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii” teriakan versus Dude. (Heh, Appa bedanya?!!! Apa hayooo?!)

Sekian-Naikes.

P.s: Sekedar cerita dan mencoba untuk menulis meski banyak salah sana sini. Semoga terhibur^^

Sukses, Sekarang juga !!

0 komentar:

Posting Komentar