Rabu, 07 Agustus 2013

Takbir kemenangan telah tiba, subhanallah

subhanallah alhamdulillah takdir berkumandang..
indahnya suara anak-anak berseru takbir kemenangan di masjid dan musholla saat ini
aku akan sangat rindu ramadhan ini. masih berasa tidak ingin melepaskannya dan memanfaatkan momen sebaik-baiknya.
ramadhan yang penuh suka cita dan arti begitu dalam hingga aku benar-benar merasakan sebuah kemenangan. betapa tidak ketika tadi siang langkah dan niatku terkabul untuk pergi ke masjid al-akbar surabaya. teman aku menyebutnya "istiqarah"
tak terpikir sebelumnya aku melakukan itu, yang jelas niatku memang sudah tulus untuk pergi ke masjid dan menghabiskan hari terakhir ramadhan dengan melanjutkan bacaan alqur-an dan sholat. 

Setelah menemani ibu pergi ke makam sunan ampel untuk ziarah di hari akhir lebaran karena pada hari-hari sebelumnya sangat penuh sekali dan aku sendiri harus mengejar orderan konveksi jadi bersyukur sekali kami diberi kesempatan pergi hari itu dan tidak ramai juga sehingga kami dapat membaca yasin dengan khusyu. entahlah hari itu membuat ku begitu mengejar waktu. karena aku ngga ingin melewatkan hari terakhir ramadhan begitu saja. aku bergerak terus setelah mengantarkan ibu pulang. langsung menuju masjid al-akbar.

yupp, alhamdulilah suasana jalan sudah sepi karena orang pada mudik semua dan di masjid juga tidak begitu ramai hanya beberapa petugas masjid yang sedang sibuk membersihkan masjid untuk persiapan sholat eid besok. alhamdulilah hari itu aku tidak berhalangan untuk ke masjid jadi bisa memanfaatkan waktu di masjid. kusucikan dulu dengan air wudhu dan ngga lupa naruh sendal ditempat yang aman biar nggak kecolongan. heheh.. masak iyah aku udah didalem masjid masih mikirin sendal mulu..hehehhe

karena sudah niat jadi al-quran dan yasin pun sudah tinggal ambil aja di tas. setelah sholat dhuha sambil menunggu dhuhur aku menghabiskan waktu dengan melanjutkan membaca al-quran. yaa belum khatam sihh but must go on.. yang penting niat.. =)
semakin aku lama membaca entahlah semakin hati ini penuh pertanyaan dan kesabaran.. sungguh membuatku menangis dan ngga ingin sama sekali ninggalin bulan ramadhan ini..meski perjuangan apapun aku lakukan saat puasa kemarin..dan yang paling bahagia turut berpartisipasi memberikan takjil ke anak yatim dekat rumah..senang bisa melihat mereka dapat berbuka dengan kesegaran takjil..semakin aku lanjutkan semakin hati ini nggak mauuuuuuuuuuuuuuu ninggalin ramadhan..aku masih belum tahu jawaban Mu Allah..
aku mencari ampunan
aku mencari sebuah jawaban
aku mencari sebuah kedamaian
aku mencari kebahagiaan
dunia dan akhirat
amin
hingga tak sengaja aku berhenti pada sebuah ayat "la tahzan innalaha ma'ana"
aku hanya ingat waktu sebelumnya ke bioskop liat thriller film la tahzan sepertinya bagus.. tapi aku sungguh tidak tahu artinya apa. hanya menduga mungkin percintaan atau asmara yang ga jauh-jauh dari situ deh,,

sampai mata ini tertuju pada arti dari ayat itu sendiri "JANGAN BERSEDIH, ALLAH BERSAMAMU"
pada surah At Taubah (40) aku mendapat jawaban yang selama ini aku cari. betapa tidak. jujur aku mencari kelancaran rejeki, sehat, jodoh, dan kebahagian dunia akhirat.. dan aku yakin inilah jawabanku slama ini..

subhanallah hati aku benar-benar semakin yakin dengan kuasa Nya. buat apa bersedih buat apa khawatir untuk sesuatu hal yang kita pun tidak akan pernah tahu akan apapun yang terjadi. buat apa??
jadi biarkan saja Allah yang menentukan dan kita berusaha,,
memang hidup ini tidak mudah, banyak cobaan dan ujian tapi inilah cara Allah menyayangi kita..kita hanya perlu yakin dan bersabar.
apakah boleh menangis?? yah sangat boleh sekali.. aku aja sering menangiss. menangis sebagai ungkapan alamiah manusia.. Allah tahu aku suka menangis ma Dia..hehhehe
yang jelas aku memilih untuk bahagia dan semakin percaya di jalan Mu ya Allah, tapi pliss Allah jangan uji aku dengan sebuah kepercayaan ku yah.. Engkau tahu aku akan selalu mempercayai Mu..
karena yang aku yakini Engkau ngga pernah membuatku terluka Ya ALLAH..
LOVE YOU
Terima Kasih,,, allahu akbar allahu akbar allahu akbar... wallilah hilham

0 komentar:

Posting Komentar