Usia
muda tak menghalangi cita-cita seseorang untuk mengembangkan diri dan keinginan
untuk menjadi wirausahawan yang sukses. Meskipun masih berstatus mahasiswa
semester enam fakultas hukum di Universitas Padjajaran, Bandung, Aghnia Nabila
sudah punya tekad yang kuat untuk berbisnis.
"Saya
sangat suka makan, jadi saya memutuskan untuk bisnis di bidang makanan,"
tukas Aghnia kepada Kompas
Female, di sela-sela kompetisi Young Caring Professional Award
2012 (YCPA) di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (16/6/2012) lalu.
Berbekal
kecintaan pada makanan, ia memutuskan untuk mulai berjualan risoles keju
berdasarkan pesanan teman-teman kampusnya. Lama-kelamaan, ia memberanikan diri
untuk membuka sebuah outlet bernama L'Risoles di Bandung. Dalam
perkembangannya, usaha ini menghasilkan lima reseller di Bandung, dan dalam sebulan
ia mampu meraup omset sampai Rp 30 juta. Ia pun sudah memiliki empat pegawai
yang semuanya diambil dari para tuna karya di sekitar rumahnya.
Selain
bisnis dan kuliah, perempuan kelahiran Bandung, 5 Desember 1991 ini juga masih
mengikuti beragam aktivitas keorganisasian di kampusnya. Bahkan ia tercatat
sebagai anggota BEM FH Unpad sebagai kader pengembangan sumber daya manusia
(PSDM) dan menjadi salah satu pendiri Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)
Perguruan Tinggi Unpad, sebagai ketua divisi kewirausahaan.
"Ini
sebagai salah satu wujud kepedulian saya untuk membangkitkan semangat wirausaha
para generasi muda," ungkapnya.
Semua
kesibukan itu ternyata tak membuat prestasinya menurun. Buktinya, baru-baru ini
Aghnia terpilih menjadi finalis mahasiswa berprestasi di Unpad tahun 2011. Saat
penjurian YCPA di Hotel Morrisey, Jakarta Pusat, Jumat (15/6/2012) lalu, para
juri terkagum-kagum dengan semangat kewirausahaan Aghnia, yang diikuti dengan
prestasinya di kampus dalam waktu bersamaan. Ketika disinggung tentang
kepiawaiannya mengatur waktu, ia hanya menjawab bahwa ia tidak memiliki metode
khusus.
"Yang
saya lakukan hanya fokus pada berbagai hal yang sedang saya lakukan. Saat
kuliah saya benar-benar konsentrasi pada pelajaran, karena saya sadar saya
tidak punya banyak waktu senggang," bebernya.
Prestasi,
usia muda, dan semangat wirausaha inilah yang membuatnya terpilih sebagai salah
satu perempuan inspiratif dan kreatif YCPA. Kepada Kompas Female, Aghnia
mengaku tak berani berharap untuk jadi pemenang karena memiliki 18 saingan yang
sangat kuat. "Namun, mengingat usia saya yang paling muda di antara yang
lain, saya optimis menang," ungkap perempuan yang mengakui Nilam Sari
(salah satu pemenang YCPA lainnya) sebagai salah satu pesaing terberatnya.
Muda
dan menginpirasi
Terpilihnya
Aghnia sebagai salah satu pemenang termuda YCPA diungkapkan Fira Basuki (salah
satu juri) sebagai keputusan yang tepat. "Salah satu kriteria penentuan
pemenang bukanlah dari penampilan fisik. Akan tetapi kemampuan mereka untuk
bisa berpikir kreatif dan menginspirasi orang lain," tukas Fira
kepada Kompas Female.
Menurut
Fira Basuki dan desainer Era Soekamto (juga menjadi juri), salah satu nilai
lebih Aghnia terletak pada kemampuannya untuk menorehkan prestasi di kampus,
dan kesuksesan bisnisnya dalam waktu yang bersamaan.
"Selain
itu, ia juga mampu menginspirasi generasi muda lainnya untuk bisa menjadi
pengusaha sukses selagi kuliah. Ini terbukti dari kemampuannya untuk
memberdayakan mahasiswa lainnya menjadi reseller usahanya,"
beber Era.
Tak
hanya itu, para juri juga menilai Aghnia mampu menjadi contoh karena punya
kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat di sekitarnya, yaitu dengan membuka
lapangan pekerjaan sebagai pegawai di L'Risoles.
Sukses, Sekarang juga !!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuscantik dan menarik...
BalasHapusdan lebih membanggakan lagi, wanita karir dengan bergalut dalam bidang bisnis